- Beberapa treatment logo seperti yang ditulis dibawah subjudul “…What elements make a successful logo? Here are 10 logo design…”. Menjadi kebutuhan karena sebuah logo akan membutuhkan ‘pengaturan’ tertentu agar dapat survive ketika diaplikasikan ke lingkungan yang sesungguhnya, yaitu ketika logo akan diletakkan di atas berbagai warna dasar, diatas berbagai format, berbagai media, dengan berbagai kemungkinan ukuran dari segede gajah sampe segede upil.
- Kualitas ‘Trendyness’ dalam logo seperti yang disinggung Karen perlu dilihat sebagai sesuatu yang relatif. Sangat tergantung dengan karakteristik konteks dari logo tersebut (profil pemakai-terutama). Tidak ada satu bentuk yang lebih trendy selain bahwa setiap segmen mempunyai dan ‘bounded’ melalui identitas dimana salah satunya adaah; ‘trendiness’.
- Aktifitas analisis seperti yang Karen singgung sekilas di salah satu paragrafnya, menurut pengalaman saya mempunyai pengaruh sangat besar dalam perancangan logo (infact, seringkali saya rasakan keseluruhan proses perancangan logo, identitas visual dan kasus-kasus desain - meskipun dalam prakteknya kadang-kadang terlihat intuitif - hampir seluruhnya berbasis di analisa). Sebagian bentuknya bisa dilihat melalui aktifitas berikut ini:
pertama; analisa dalam menetapkan focus dari ‘essence’ yang akan dikomunikasikan (ini dilakukan sebelum desain visual)
kedua; analisa mengenai arahan visual seperti apa yang dibutuhkan agar ‘essence’ dapat dikomunikasikan secara optimal ke publiknya. Ini akan menjadi panduan bagi desainer dan atau graphic stylists dalam mengembangkan dan memilih personalitas (‘trendyness’) grafis yang relevan.
ketiga; analisa dalam menseleksi - dari sekian alternatif- mana hasil akhir yang paling berfungsi optimal. Untuk yang satu ini, analisis yang melibatkan respon dari pihak diluar desainer - internal organisasi dan eksternal (calon publik) melalui FGD, interview, dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun adalah sangat krusial. Pada akhirnya, yang akan menikmati logo bukan hanya desainer dan klien bukan ?
Keempat; analisis dalam memeriksa dan mengembangkan dampak dari pemakaian logo tersebut. Seberapa jauh ketika diaplikasikan dalam lingkungan sesungguhnya, sebuah logo dapat betul-betul ‘berfungsi’ dan menjawab persoalan seperti yang dituju di awal proses. Ada masalah apa saja yang muncul, dan harus mendapatkan perbaikan seperti apa.
Dari sekian detail diatas, kita bisa melihat bahwa sebetulnya terdapat beberapa spesifikasi aktifitas dan ketrampilan teknis yang berbeda yang terlibat dalam perancangan logo. Ketika dikerjakan oleh satu orang, otomatis semua spesifikasi pemikiran dan aktifitas yang berbeda ini akan menjadi beban kerjanya. Berat juga. Kalo pengen lebih komprehensif memang dibutuhkan teamwork khusus (Itulah makanya beberapa studio memutuskan untuk mengkhususkan diri hanya di perancangan logo).
Tapi tentu saja. Tidak ada yang saklek dalam kreatifitas. Jadi point-point diatas bakal menemui relatifitasnya dan memang harus dicermati berdasarkan kualitas dan karakteristik setiap proyek. Pada realitasnya, kita bisa temui sebetulnya terdapat banyak kemungkinan mengenai bagaimana logo dirancang dan dikomunikasikan. Namun sejauh ini artikel Karen tentu saja sangat bisa dimanfaatkan sebagai basic teknis. Ok. Enjoy.
0 comments:
Post a Comment